surat malam

sayang,
jika terang berlalu dan
yang tersisa hanya kau dan aku
maukah kau mengecupku sekali lagi
di sini
         di sini
dan             di sini?
lalu genggam tanganku erat dan katakan
bahwa dunia ini indah
seperti yang selalu kau katakan 
untuk membuatku kesal padamu

sayang,
dunia tidak pernah adil
pun melulu bahagia
tapi bersamamu seperti memeluk mentari
meski kerap kali sembunyi di balik gemawan 
namun sinarnya tetap

sayang,
kata orang tidak baik 
menggantungkan iman pada perkataan manusia semata
tapi aku percaya katakatamu meski seringkali isinya gurau
tapi di saat sesak katakatamulah yang menghapus galau

sayang, selamat tidur
kecup untukmu dari jauh
aku terus saja menghitung detik demi detik
untuk kembali ke peluk hangatmu
dan masih terus saja membayangkan
kelak mengulang lagi kisah berdua di masa tua.


No comments:

Post a Comment