menunggu

yang tak pernah kau mengerti adalah
aku bukan penggenap
aku senantiasa menunggu untuk mendekap
menantikan sayap-sayap patahmu terbang mendekat meski
hanya untuk sejenak

katamu: ini aku, dukaku, lukaku, hiburlah aku!

jawabku: ini aku, diriku, selalu segenap
bersiap merengkuh dirimu sepenuh walau yang kupunya mungkin hanya sepenggal.
datanglah padaku.

yang tak pernah kau sadari adalah
ketika lukamu menjelma lukaku dan sepotong rindu
kemudian aku yang terus menantimu
namun kau terus ragu untuk berpulang padaku

No comments:

Post a Comment